Tersadar...
Tidakkah semua yang kita miliki mampu untuk kita cintai Tanpa sadar...
Apa yang telah kita cintai tidak semua mampu kita milikiKenapa? Karena
Cinta Lengkap dengan … [Baca selengkapnya...]
Kursi
kenikmatan mengundang naluri berkuasa Menggoyahkan jati diri
melumpuhkan iman Terpilih jalanan gelap, tangan menyelinap Melampaui asa
untuk kekayaan dan segala kemewahan Menutup mata turun … [Baca selengkapnya...]
Malam
sunyi Kudengar nyanyian jangkrik yang menemaniku di keheningan malam
Pikirku melayang entah kemana tujuannya tubuh ini tetap terpaku disini
tetapi jiwa dan fikiranku telah pergi mencari … [Baca selengkapnya...]
aku
bagai terjebak di tengah luasnya samudra hatimu. teruji oleh ganasnya
gelombang dan terjalnya karang tp,aku tak peduli aku akn tetap berlabuh
menambatkan bahtera tali cinta di pelabuhan hatimu. … [Baca selengkapnya...]
Dimalam
sesunyi ini angin menghembus Membawa rasa dingin tak tertandingi Malam
sepi hati pun ikut sepi Bintang menemani, bulan bersedih Melihat keadaan
ku yang sepi iniBintang pun jatuh … [Baca selengkapnya...]
KASIHKasih
,,, Tak ada kata-kata yang terucap dari bibirku , selain kata cinta ,
kasih dan sayang Tak ada sentuhan dariku , selain sentuhan manis ,
kecupan dan pelukanKasih ,,, Walaupun aku … [Baca selengkapnya...]
Dimalam
sesunyi ini angin menghembus Membawa rasa dingin tak tertandingi Malam
sepi hati pun ikut sepi Bintang menemani, bulan bersedih Melihat keadaan
ku yang sepi iniBintang pun jatuh … [Baca selengkapnya...]
Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja ( melingkar, zigzag, dll ). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis
untuk menunjukan pemikirannya. Puisi terkadang juga hanya berisi satu
kata / suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut
mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis
selalu memiliki alasan untuk segala ' kenehan ' yang diciptakannya. Tak
ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada
beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru.
Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber belakngan
ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu
sendiri yaitu ' pemadatan kata'. kebanyakan penyair aktif sekarang baik
pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok
puisi tersebut. mereka enggan atau tak mau untuk melihat kaidah awal
puisi tersebut.
Maacam-macam puisi berdasarkan menurut zamannya puisi dibedakan menjadi puisi lama, puisi baru, dan puisi modern.
1. Puisi Lama
yaitu puisi yang yang sangat terkait oleh ketentuan banyaknya baris
dalam satu bait, persajakan, dan irama. Macam-macam puisi lama
a. Mantra.
b. Pantun dibedakan menurut isinya yaitu : - pantun anak-anak - pantun orang muda
- pantun nasihat - pantun jenaka
- pantun teka-teki
c. Karmina atau pantun kilat.
d. Talibun
e. Syair
f. Gurindam
2. Puisi Baru
yaitu puisi yang muncul pada Angkatan Pujangga Baru, karena pengaruh
kesustraan Barat. Puisi baru ialah puisi yang lebih bebas dalam dalam
menggunakan irama ( persajakan ), lebih bebas dalam memilih kata,
pernadingan-perbandingan dan irama. Bentuk puisi baru berdasarkan
jumlah barisnya :
a. Distikon ( pusi yang setiap batasnya terdiri 2 baris )
b. Terzina ( puisi yang setiap batasnya terdiri 3 baris )
c. Kuatrain ( puisi yang setiap batasnya terdiri 4 baris )
d. Quint ( puisi yang setiap baitnya terdiri 5 baris )
e. Sextet ( puisi yang setiap baitnya terdiri 6 baris )
f. Septima ( puisi yang setiap baitnya terdiri 7 baris )
g. Oktaf/stansa ( puisi yang setiap baitnya terdiri 8 baris )
h. Soneta ( puisi 14 baris yang dibagi menjadi 2 kuatrain dan 2 tersina )
i. Puisi Bebas ( puisi yang tidak terikat oleh jumlah baris dan irama )
j. Puisi Kotemporer ( Puisi yang menyimpang dari aturan penulisan puisi )
Puisi berdasarkan isinya terbagi atas :
a. Balada
b. Elegi
c. Ode
d. Satire
e. Himne
f. Epigram
g. Romansa
3. Puisi Modern
Puisi modern atau puisi bebas muncul pada angkatan 45, dipelopori oleh
Chairil Anwar. Puisi modern atau puisi bebas tidak mengutamakan bentuk
atau banyak baris dalam satu bait dan irama, ( persajakan ), tetapi
lebih mengutamakan isi puisi.
Ciri-ciri Puisi Lama:
1. Anonim (pengarangnya tidak diketahui)
2. Terikat jumlah baris, rima, dan irama
3. Merupakan kesusastraan lisan
4. Gaya bahasanya statis (tetap) dan klise
5. Isinya fantastis dan istanasentris
Ciri-ciri Puisi Baru:
1. Pengarangnya diketahui
2. Tidak terikat jumlah baris, rima, dan irama
3. Berkembang secara lisan dan tertulis
4. Gaya bahasanya dinamis (berubah-ubah)
5. Isinya tentang kehidupan pada umumnya
salah satu puisi untuk Ibu
Puisi Untuk Ibu
Add caption
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai
Ibu…..
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah
Ibu…..
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun…..
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu….
Ibu….
Aku sayang padamu…..
Tuhanku….
Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya…..
Kumpulan
Puisi Kristen/Katolik
A Christian En-us-Christian.ogg listen (help·info)
is a person who adheres to Christianity, a monotheistic religion
based on the life and teachings of Jesus of Nazareth, who Christians
believe was the Son of God and the Messiah (Christ) prophesied in
the Old Testament/Hebrew Bible.
Jika Anda sudah mengetahui lebih jelas tentang puisi dan ciri-ciri puisi, maka untuk kedepannya puisi-puisi yang Anda buat akan lebih menyentuh dan banyak diminati pembaca. Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar